Meko merupakan sebuah Kecamatan di Pamona, lebih 10 km dari Tentena arah ke selatan, bagian barat Danau Poso. Jarak dari Poso 70 km lebih arah selatan. Daerah ini selama ini hanya segelintir orang yang mengetahuinya. Bahkan saat sekarang belum dijangkau oleh sinyal HP.
Sebuah peristiwa iman terjadi sejak Januari 2007 dimana anak yang baru berumur 8 tahun, bernama Selvie, anak guru (kedua orang tuanya adalah guru). Dia mulai mengobati orang yang sakit (permulaan dan perkembangan selanjutnya tidak kami ketahui dengan pasti).
Namun akhir-akhir ini, begitu banyak orang yang berkunjung ke Meko untuk datang mencari kesembuhan. Namun menurut mereka yang sudah kembali dari Meko, bahwa di sana terjadi peristiwa iman. Orang yang mempunyai pergumulan, penyakit, pergi mencari kesembuhan ke Meko. Namun yang paling mendasar adalah keyakinan yang penuh (yakin 100 %). Atau meniatkan dan yakin akan terjadi mujizat maka hal itu akan terjadi. Saksi mengenai hal itu sudah banyak.
Kesaksian Drs. Musa Toding, MBA
Drs. Musa Toding, MBA mantan Rektor Universitas Kristren Indonesia Toraja, yang pergi ke Meko akhir Maret lalu, sudah memberikan kesaksian di kantor Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja pada tanggal 2 April 2007 jam 11.00 dan penulis menyaksikan sendiri kondisinya. Dia sudah tidak memakai tongkat dan dapat memberikan salam dengan tangan kanannya. Sebelumnya beberapa tahun dia selaluj ditemani tongkat dan orang yang siap membantu kemana dia akan berjalan. Tangan kanannya tidak dapat menyalami orang, sehingga selalu memakai tangan kiri kalau memberi salam. Begitu pula tongkatnya sudah tinggal di Meko karena sudah dapat berjalan tanpa memakai tongkat.
Selain itu, sejumlah orang yang sudah kembali memberi kesaksian di dalam ibadah hari minggu dan ibadah rumah tangga. Bahkan dimanapun mereka duduk, senantiasa menceriterakan mengenai apa yang mereka alami di Meko.
Dalam ibadah hari minggu 8 April 2007 di jemaat Sion Sangkombong, ada sejumlah anggota jemaat yang kembali dari Meko memberikan kesaksian mengenai pengalaman iman mereka. Ada yang sebelumnya harus memakai kaca mata, tetapi di M\eko kacamata itu ditinggalkan karena sudah dapat membaca tanpa menggunakan kaca mata.
Dari Sa’dan, sebuah daerah sebelah utara Tana Toraja yang kembali dari Meko mengalami mujizat Tuhan yang luar biasa. Ada yang buta sejak lahir dapat melihat. Ada yang buta, tuli sudah dapat melihat. Belum lagi yang mengalami beberapa penyakit.
Saudara muslim juga mengalami hal yang sama.
Menurut kesaksian mereka yang sudah kembali dari Meko, menyaksikan begitu banyak saudara kita dari Muslim yang pergi ke sana dan yakin bahwa penyakit mereka dapat sembuh, maka hal itu terjadi bagi mereka.
Mujizat terjadi karena yakin
Mereka yang sudah mengalami mujizat kesembuhan di Meko memberi kesaksian bahwa apa yang mereka alami sebenarnya lebih pada keyakinan dan pemulihan hati mereka yang mengakui kesalahan mereka (bertobat) dan mau berdamai dengan semua orang.
Ribuan orang setiap hari
Bulan Maret lalu, setiap hari ada ribuan orang yang mengunjungi Meko tempat rumah Selvie. Orang membawah dan mendirikan tenda tempat mereka menginap. Juga ada yang tidur di rumah Selvi dan juga rumah penduduk sekitarnya. Soal makan, banyak yang menjual makanan dengan harga sekitar Rp. 5.000,- - Rp. 10.000,- sekali makan.
Orang yang berkunjung berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, bahkan dari luar Sulawesi seperti Papua, Jawa, Sumatera, Kalimantan bahkan terakhir ada yang beradal dari luar negeri. Mereka yang berasal dari daerah sekitar seperti dari Toraja mereka berangkat dengan carter mobil dan biasanya berjalan berombongan beberapa mobil.
(Dikumpulkan oleh Aleksander Mangoting).
Senin, 11 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar